Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam penanggalan Islam dan termasuk satu dari bulan yang dimuliakan Allah SWT. Bulan ini merupakan salah satu bulan yang istimewa bagi umat islam. Sehingga bulan ini sangat dinanti kehadirannya. Masuknya bulan Rajab juga menandakan bahwa bulan suci Ramadhan akan segera tiba. Pada saat bulan Rajab, umat muslim dianjurkan untuk berpuasa sunah. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW. Hadis tersebut berbunyi:
“Dari Utsman bin Hakim Al-Anshari bahwa ia berkata: Saya bertanya kepada sahabat Sa’id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab: Saya telah mendengar Ibnu Abbas ra berkata: Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa”.
Dari riwayat hadist tersebut, disebutkan bahwa Rasulullah kerap berpuasa selama bulan Rajab. Namun puasa sunah tersebut tidak dilakukan sebulan penuh. Puasa Rajab bisa dilakukan selama tiga hari pada saat awal bulan yakni tanggal 1 Rajab, 2 Rajab dan 3 Rajab.Dari riwayat hadist tersebut, disebutkan bahwa Rasulullah kerap berpuasa selama bulan Rajab. Namun puasa sunah tersebut tidak dilakukan sebulan penuh. Puasa Rajab bisa dilakukan selama tiga hari pada saat awal bulan yakni tanggal 1 Rajab, 2 Rajab dan 3 Rajab.
Imam Fakhruddin al-Razi mengatakan, alasan bulan-bulan ini dinamakan al-hurum adalah, apabila melakukan perbuatan maksiat pada bulan-bulan tersebut akan dibalas dengan ganjaran yang lebih berat. Sebaliknya, jika berbuat ketaatan maka akan mendapat pahala lebih banyak (Al-Razi, Mafâtîh al-Ghaib, juz 16, h. 53).
Menurut Sayyid Abu Bakar Syattha’ dalam I’ânah at-Thâlibîn, Rajab diambil dari kata at-tarjîb yang berarti memuliakan. Karena masyarakat Arab dulu lebih memuliakannya dibanding bulan lainnya. Rajab disebut juga Al-Ashabb yang berarti mengucur. Atau dapat diartikan sebagai bulan kucuran rahmat bagi hamba-hamba Allah yang bertaubat kepada-Nya. Bulan Rajab juga dikenal dengan sebutan Al-‘Ashamm yang berarti tuli, karena pada bulan tersebut tidak terdengar gemerincing senjata untuk berkelahi.
Keutamaan Puasa Rajab
Terkait keutamaan puasa Rajab, Imam al-Ghazali dalam Ihyâ ‘Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip dua hadits berikut:
"Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram."
"Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun."
Puasa Rajab sifatnya sunnah. Dengan catatan akan makruh jika dilakukan selama satu bulan penuh. Sebagai saran, baiknya puasa Rajab dilakukan dengan bertepatan pada hari-hari utama dalam bulan Rajab.
Jadwal Puasa Rajab
Berdasarkan keputusan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, awal Rajab 1443 H jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022 M. Keputusan ini didasarkan pada laporan tim rukyat yang tidak melihat hilal di seluruh Indonesia pada Selasa, 29 Jumadil Akhirah 1443 H /1 Februari 2022 M. Artinya puasa Rajab bisa mulai dilakukan pada Kamis, 3 Februari 2022 hingga Sabtu, 5 Februari 2022.
Niat Puasa Rajab
Sama seperti puasa wajib dibulan Ramadhan, sebelum menjalankan puasa Rajab kamu juga harus melafalkan niatnya. Berikut ini niat puasa Rajab:
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar