INDONESIA TANAH AIRKU.. TANAH TUMPAH DARAHKU..
DISANALAH.. AKU BERDIRI.. JADI PANDU IBUKU…
Halo akhi ukhty…. Balik lagi nih di dalam rubrik “Lembar Asatidz”. Walaupun
namanya lembar asatidz tapi
tetep aja yang punya nya para santri
Eh ngomong-ngomong akhy ukhty tau gak
sama lirik lagu diatas? Tau lah ya masa sih gatau.. Lagu itu pernah jadi saksi bisu gimana cangkeulnya kaki saat upacara dan
panasnya mentari ketika hormat pada bendera Indonesia.. Waktu SD inget dong yah Hmm..
jadi flashback
Oh iya
saya sebagai penulis punya sedikit cuplikan yg mungkin berhubungan sama tema
diatas. Cuplikan wawancara bareng Ustadz Miftah Faridl.. Sedikit yang saya bisa tanyakan kepada Al Ustadz karena
memang dia itu, sok sibuk urusan organisasi lah,
bisnis lah, ngajar lah, dsb.
Awalnya
kami ngobrol ngaler ngidul (biasa lah orang sunda) tapi kan, yah namanya juga cuplikan.. Jadi saya tulis saja point-point
pentingnya saja. Kami berdiskusi tentang perlombaan agustusan.
Saya bertanya tentang hukum
mengikuti perlombaan
agustusan. Dan dia menjawab secara tegas dan lugas bahwa jika kita berbicara hukum, tegasnya
hukum islam, pasti pakuat-pakait dengan sudut pandang,
jika kegiatan itu berada
dalam ruang lingkup ibadah. Tentu kita harus merujuk kepada Qur’an Sunnah. Harus mencontoh kepada Nabi. Namun jika kegiatan itu berada dalam
urusan duniawi maka ya bebas saja. Asalkan
tidak keluar dari koridor yang ditetapkan Allah. Tidak condong kepada hal yang diharamkan
Allah dan Rosulnya..
Lalu
ada sebuah pertanyaan yang terbang ke dalam otak saya tentang apakah ikutan
lomba agustusan itu suatu yang tasyabuh atau bukan? Maka ustadz yang selalu berkopeah itu menjawab.
Pembahasan ini memang pembahasan yang klasik, yang memang selalu ditanyakan. Nah
Rosul betul pernah bersabda
مَنْ
تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai
suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu
Daud no. 4031)
Yang
dimaksud mengikuti suatu kaum itu bagaimana? Konteksnya seperti apa? Gini sob... Jika ada tentara kerajaan Inggris yang mempunyai baju khas
berbaju merah, dengan senapan panjang dilengannya,
serta memakai kopeah super panjang . Maka ketika tentara kita tentara Indonesia
memakai baju yang serupa dengan tentara
Inggis tadi. Jika ada orang
lain lewat pasti deh disangka tentara Inggris, bukan
tentara Indonesia. Nah itu yang
disebut Tasyabuh. Tentara Indonesia yang mengikuti ciri khas tentara
Inggris.
Jadi
lebih tegasnya bahwa mengikuti perlombaan agustusan itu dibolehkan. Karena itu
konteksnya memang urusan dunia. Dan
juga tidak didzhahirkan Tasyabuh karena toh permainan itu kita
sendiri yang buat. Kita sendiri yang menciptakan, dengan syarat perlombaan yg
tetap dalam koridor yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rosulnya.
Bahkan
dalam suatu riwayat diterangkan bahwa nabi dan isterinya yaitu Aisyah pernah
membuat lomba kecil-kecilan dimana mereka berdua mengadakan lomba lari.. Juga
dalam riwayat lain bahwa rosul menganjurkan untuk berlomba berenang, memanah
dll.
Saran
saya, kalau sobat mishbi mau mengikuti lomba harus pilih-pilih
apakah lomba itu ada unsur-unsur maksiat, harus membuka aurat, unsur riba, judi
(teww *gaya bang Rhoma) dsb. Sebaiknya dihindari aja yahh.
Segitu
sob obrolan saya denagn Ustadz Miftah Faridl. Semoga menambah wawasan bagi kita
semua. Jika ada yang salah itu mutlaq kesalahan saya. Yang benarnya hanya dari Allah dan
Rosulnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar